Setelah pada bulan Juni 2011 lalu, M1 meluncurkan layanan 4G yang berbasis teknologi LTE untuk pelanggan Corporate, pada Kamis lalu tanggal 22 Desember 2011, SingTel secara resmi memperkenalkan layanan 4G LTE baik bagi Corporate daupun Retail Consumers.
Dengan teknologi Long Term Evolution (LTE), SingTel menawarkan experience kecepatan akses data sampai dengan 75 Mbps, jauh lebih cepat tiga kali dibandingkan teknologi 3G HSPA. Pelanggan SingTel akan dengan mudah melakukan media sharing maupun video chating yang semula hanya memungkinkan melalui fixed broadband.
Untuk saat ini, layanan LTE di Singapore ini baru bisa diakses menggunakan USB Dongle Modem, dan diperkirakan jaringan tersebut akan capable bisa diakses menggunakan smartphone pada akhir kwartal pertama 2012. Smartphone yang akan pertama di-bundling adalah Samsung Galaxy S II LTE.
Untuk coverage-nya sendiri, diperkirakan pada akhir tahun 2012 sudah bisa meng-cover 80% dari wilayah Singapore dan 95% pada akhir 2013.
Bagaimana dengan Indonesia? seperti yang sudah saya publish pada blog ini sebelumnya, bahwa saat ini Pemerintah Indonesia, baru dalam tahap penataan kanal frekuensi 3G, so kelihatannya masih perlu waktu untuk menikmati layanan LTE di Indonesia.
Dengan teknologi Long Term Evolution (LTE), SingTel menawarkan experience kecepatan akses data sampai dengan 75 Mbps, jauh lebih cepat tiga kali dibandingkan teknologi 3G HSPA. Pelanggan SingTel akan dengan mudah melakukan media sharing maupun video chating yang semula hanya memungkinkan melalui fixed broadband.
Untuk saat ini, layanan LTE di Singapore ini baru bisa diakses menggunakan USB Dongle Modem, dan diperkirakan jaringan tersebut akan capable bisa diakses menggunakan smartphone pada akhir kwartal pertama 2012. Smartphone yang akan pertama di-bundling adalah Samsung Galaxy S II LTE.
Untuk coverage-nya sendiri, diperkirakan pada akhir tahun 2012 sudah bisa meng-cover 80% dari wilayah Singapore dan 95% pada akhir 2013.
Bagaimana dengan Indonesia? seperti yang sudah saya publish pada blog ini sebelumnya, bahwa saat ini Pemerintah Indonesia, baru dalam tahap penataan kanal frekuensi 3G, so kelihatannya masih perlu waktu untuk menikmati layanan LTE di Indonesia.
di indonesia apa memang sudah sesuai dengan standar kebutuhan atau cuman ngikutin lifestyle sebagian kecil masyarakatnya aja? jika iya, kira2 berapa tarif minimum agar operator bisa hidup dari bisnis data high-speed? jangan sampai operator cuman jadi mainan vendor, jor-joran investasi, padahal teknologi yg sebelumnya saja blum balikin modal ... di sini mungkin peran regulator, agar gak terjadi pemborosan modal
ReplyDeleteSetuju Mas Khaidar.
ReplyDeleteSebetulnya teknologi wireless berkembang untuk mengoptimalkan penggunaan frekuensi dengan lebar kanal frekuensi yang sama bisa melayani pelanggan yang lebih banyak dengan kecepatan yang tinggi, dan tentunya dengan Capex yang semakin murah.
Regulator juga perlu mengatur jumlah pemain di industri ini, kondisi saat ini, terlalu banyak pemainnya.