Creating Innovation through The Platform Thinking Approach


Kurang lebih setahun lalu saya mengetahui konsep Platform Thinking dalam melakukan inovasi. Namun baru sekarang saya mendalaminya. Konsep ini dilontarkan pertama kalinya oleh Sangeet Paul Choudary seorang technology analyst, startup advisor and innovation researcher.

Menurut Sangeet, goal utama dari sebuah inovasi adalah memberi solusi bagi pelanggan atau pengguna. Ada tiga pendekan atau konsep yang dapat dilakukan yaitu The ‘Stuff’ Approach, The ‘Optimization’ Approach, dan The ‘Platform’ Approach.

Intinya, setiap problem pelanggan atau pengguna dapat diselesaikan menggunakan 3 (tiga) pendekatan tersebut,
  • The “stuff” approach: How can we create more stuff whenever the problem crops up?
  • The “optimization” approach: How can we better distribute the stuff already created to minimize waste?
  • The “platform” approach: How can we redefine stuff and find new ways of solving the same problem?

Salah satu contohnya adalah case "The News Problem". Masalah user yaitu "I need to know about what’s happening around the world." Penyelesaian berbeda untuk ketiga pendekatan tersebut, yaitu:
  • Stuff (NY Times): Put more journalists on the job, churn out more content and get the news out to more channels.
  • Optimization (Google News): Rank news stories and serve readers with the matches closest to what they’re looking for.
  • Platform (Twitter): Redefine the journalist. Everyone can create and distribute news now.

Pendekatan The Platform Thinking ini adalah relatif baru, dan banyak yang terbukti sukses, sebagai contoh YouTube, AirBnB, Lyft, ZipCar, ZipRide, dan Apple. Dan saya prediksi ke depan akan muncul semakin banyak inovasi-inovasi baru yang menggunakan pendekatan Platform Thinking ini.

Comments