Pagi ini tanggal 15 February 2016 tepat jam 04.40 WIB telah sukses diluncurkan Satelit Telkom 3S (Substitue) dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana Perancis. Satelit Telkom-3S tersebut sebagai pengganti Satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012 lalu.
Peluncuran satelit ini merupakan langkah strategis manajemen Telkom untuk mengurangi biaya sewa satelit asing dan mendatangkan revenue dari penyewaan transponder. Seperti kita ketahui bersama, kondisi awal tahun ini harga saham Telkom mengalami tekanan, dan ini merupakan momen penting untuk mendongkrak harga saham sambil market menunggu release resmi laporan kinerja Telkom 2016.
Satelit Telkom-3S memiliki total kapasitas 42 transponder dengan rincian peruntukan serta coverage sebagai berikut :
- Std C-band : 24 transponders untuk South East Asia.
- Ext C-band : 8 transponders untuk Indonesia, Northern Borneo dan Papua Nugini.
- Ku-Band : 10 transporder untuk Indonesia.
Satelit Telkom 3S menempati slot orbit 118 derajat bujur timur, posisinya kira-kira di atas Kota Makassar. Untuk Indonesia, posisi ini dapat dikatakan di tengah-tengah tanah air. Keuntungannya adalah bahwa seluruh bandwidth yang disediakan Telkom 3S akan dapat ditangkap merata di seluruh tanah air dan dengan power yang cukup besar.
Hal tersebut sangat berbeda dengan bandwidth yang ditawarkan dari satelit asing, memang harga lebih murah namun karena orbit satelitnya relatif jauh dari Indonesia, power signal-nya kecil sehingga kualitas bandwidth yang disediakan juga tidak sebagus Telkom 3S.
Khusus untuk Ku-band, akan diisi dari pemindahan transponder satelit asing maupun dari new sales. Dengan rencana penggunaan transpondernya maka pada tahun pertama diestimasikan Satelit Telkom 3S akan langsung terisi dengan occupancy 90%. Jarang ada operator satelit bisa mencapai tingkat monetising yang demikian cepat.
Comments
Post a Comment