Hari ini saya mengikuti kuliah Topik Terkini Manajemen Strategik pada Program Doktor Universitas Brawijaya. Salah satu yang dibahas adalah Reverse Innovation atau Inovasi Terbalik. Menurut saya menarik, karena related dengan yang sering saya lakukan bersama Global Player yang mengajak kerjasama memasuki market Indonesia.
Vijay Govindarajan dalam tulisannya di Harvard Business Review tentang “Reverse Innovation” menjelaskan bahwa pada intinya, reverse innovation adalah mengenai solusi yang diadopsi pertama kali dalam pasar di negara-negara berkembang, yang kemudian menemukan pasar yang lebih kaya, negara-negara maju.
Contoh dari inovasi ini adalah mie kering Nestle yang awalnya dikembangkan untuk digunakan di India yang akhirnya menjadi populer di Australia dan Selandia Baru, serta format toko-toko Wal-Mart yang lebih kecil awalnya digunakan di Meksiko, tetapi akhirnya menjadi populer di Amerika Serikat.
Dari Majalah Marketing, saya mendapatkan strategi inovasi lainnya yang dapat dipilih oleh pelaku bisnis yaitu Open Innovation, Disruptive Innovation, Incremental Innovation, dan Breakthrough innovation.
Open Innovation
Inovasi terbuka adalah ketika perusahaan menggunakan ide baik dari internal maupun eksternal. Digunakan untuk mempercepat produk internal dan memperluas pasar, tulis Chesbrough dalam bukunya Open Innovation: Researching a New Paradigm (Oxford University Press 2006).
Paradigma ini mengasumsikan bahwa perusahan dapat dan harus menggunakan ide-ide eksternal dan internal serta jalur internal dan eksternal ke pasar. Chesbrough percaya inovasi terbuka adalah cara yang lebih menguntungkan untuk berinovasi.
Ketika dilakukan dengan benar, inovasi jenis ini memiliki potensi untuk mengurangi biaya, mempercepat waktu ke pasar, meningkatkan diferensiasi di pasar, dan menciptakan arus pendapatan baru.
Disruptive innovation
Disruptive innovation adalah ketika produk atau jasa baru dimulai dari bagian bawah pasar tetapi akhirnya bergerak naik dan menggusur pesaing mereka.
Menurut Clyton Christensen Institute for Disruptive innovation, fenomena ini terjadi ketika suatu inovasi mengubah pasar atau sektor yang sudah ada dengan memperkenalkan kesederhanaan, kenyamanan, aksesibilitas, dan keterjangkauan.
Awalnya, disruptive innovation terbentuk dalam ceruk pasar yang mungkin terlihat sama sekali tidak menarik atau tidak penting, tapi akhirnya produk atau ide baru benar-benar mengubah industri.
Misalnya, kulkas yang diperkenalkan sebagai pengganti icebox dan mobile phone yang dikembangkan sebagai pengganti telepon rumah. Kedua produk tersebut awalnya tidak disambut dengan baik ketika pertama kali hadir di pasar, tapi seiring berjalannya waktu kedua produk tersebut akhirnya tidak bisa lepas dari kehidupan konsumen.
Incremental innovation
Inovasi bertahap
Incremental innovation adalah ketika perusahaan membuat perubahan-perubahan kecil dalam produk dan layanan. Daripada mengubah produk atau layanan sepenuhnya, incremental innovation hanya dibangun berdasarkan apa yang sudah ada.
Contoh dari inovasi ini adalah pisau cukur pria yang dimulai dengan satu pisau dan sekarang memiliki tiga atau empat pisau dan mobil yang secara konsisten diperbarui dengan fitur baru dan teknologi.
Breakthrough innovation
Inovasi Terobosan Breakthrough innovation bisa juga disebut sebagai inovasi radikal, sedang mengembangkan sepenuhnya ide-ide dan konsep baru yang tidak ada kaitannya dengan produk yang sudah ada.
Inovasi Terobosan Breakthrough innovation bisa juga disebut sebagai inovasi radikal, sedang mengembangkan sepenuhnya ide-ide dan konsep baru yang tidak ada kaitannya dengan produk yang sudah ada.
Inovasi ini sering dikembangkan oleh tim penelitian dan pengembangan. Inovasi ini juga sering menggunakan teknologi baru agar cepat naik ke puncak pasar baru.
Contoh dari inovasi ini termasuk internet dan transistor.
Itulah beberapa jenis inovasi yang telah kami sampaikan. Inovasi apa yang Anda lakukan dalam bisnis Anda? Beritahu kami dalam kolom komentar.
Comments
Post a Comment