Google, Temasek dan Bain & Company barusan me-release hasil research mereka terkait e-conomy semester 1 2021 di South East Asia, tentunya termasuk di Indonesia. Berikut saya sarikan dari research tersebut.
Di Indonesia, ada 21 juta konsumen digital baru selama pandemi pada tahun 2020 dan paruh pertama tahun 2021. Sebanyak 72% dari konsumen baru ini berasal dari area non-metropolitan, yang secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar terbesar Indonesia.
Para konsumen digital baru ini diprediksi akan menetap, di mana 96% konsumen saat ini telah menggunakan layanan digital dan 99% konsumen berencana akan terus menggunakan layanan digital.
Pengguna yang telah menjadi konsumen sebelum pandemi menggunakan layanan digital rata-rata 3,6 lebih banyak sejak pandemi melanda. Di antara konsumen tersebut, tingkat kepuasan akan layanan digital mencapai 87% di seluruh sektor.
Secara keseluruhan, semua sektor internet kembali menguat dengan pertumbuhan Tahun-ke-Tahun (YoY) mencapai angka dua digit. GMV Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan akan mencapai nilai total $70 miliar, dengan pertumbuhan YoY sebesar 49%. peningkatan yang tajam ini didukung oleh pertumbuhan e-commerce sebesar 52%.
Pada tahun 2025, ekonomi internet secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai nilai sebesar US $146 miliar, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 20%.
Indonesia juga merupakan salah satu pasar layanan keuangan digital yang paling dinamis karena kerangka peraturannya yang lebih terbuka dibandingkan pasar lain di wilayah Asia Tenggara, dan juga menunjukkan pertumbuhan yang cepat di platform fintech dan digital.
Sebanyak 28% penjual digital di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital. Meskipun penjual digital menggunakan rata-rata 2 jenis platform digital, profitabilitas masih menjadi prioritas utama.
Layanan keuangan digital juga menjadi sektor pendukung yang penting. Sebanyak 98% penjual kini digital menerima pembayaran digital dan sebanyak 59% penjual kini digital menggunakan solusi kredit digital.
Banyak penjual juga menggunakan solusi digital untuk berinteraksi dengan pelanggannya, dengan 69% penjual berencana untuk meningkatkan penggunaan solusi digital marketing dalam 5 tahun ke depan.
Terlepas dari kondisi pasar yang tidak menentu, modal global terus mengalir masuk ke pasar Indonesia mengingat adanya pertumbuhan kuat pada sektor penyokong ekonomi, terutama di bidang layanan digital yang mengalami peningkatan penggunaan akibat COVID-19. Misalnya, e-commerce, fintech, healthtech, dan edtech.
Pelepasan saham ke bursa juga meningkat dan Bursa Efek Indonesia memimpin perkembangan ini dengan masuknya sejumlah perusahaan raksasa teknologi regional ke bursa saham Indonesia.
Comments
Post a Comment