Di era Industri 4.0, setiap organisasi bisnis dituntut untuk memiliki kepemimpinan yang melek teknologi agar mampu beradaptasi dengan perubahan. Perusahaan membutuhkan digital leadership yang berorientasi pada inovasi dan kreativitas untuk tetap memiliki daya saing.
Digital leadership adalah kepemimpinan strategis yang memanfaatkan aset digital perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan ini mendorong transformasi dalam perusahaan.
Digital leadership bukan sekadar memperkenalkan penggunaan e-mail, website, dan media sosial sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hari, tetapi yang lebih penting adalah memanfaatkan data sebagai aset penting.
Berbeda dari pemimpin tradisional yang mengambil keputusan berdasarkan pendapat subjektif atau masukan dari orang-orang di sekelilingnya, seorang digital leader lebih memercayai data sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan kata lain, kepemimpinan digital berbasis pada data.
Seorang digital leader bisa memiliki beragam latar belakang dan tidak harus seorang tech talent, melainkan cukup memiliki kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya teknologi digital untuk mencapai keunggulan bisnis.
Kepemimpinan digital menitikberatkan transformasi digital bukan pada teknologi itu sendiri, tetapi pada strategi, struktur, budaya, kemampuan perusahaan. Pemimpin digital tidak perlu tahu bagaimana cara teknologi digital bekerja, tetapi cukup memahami bagaimana teknologi tersebut dapat membantu organisasi untuk tumbuh dan berkembang lebih baik.
Digital leadership tidak hanya untuk startup berbasis digital dan perusahaan teknologi, melainkan dapat diterapkan di berbagai jenis industri. Tak harus selalu menggunakan robot dan otomatisasi di pabrik atau Internet of Things, penggunaan teknologi artificial intelligence dan data analytics untuk memahami perilaku pasar juga termasuk bagian dari kepemimpinan digital.
Menurut hasil studi Oxford Economics dan SAP terhadap 4.000 eksekutif dan karyawan di 21 negara, seperti dilansir Dailysocial.id, organisasi yang mengadopsi kepemimpinan digital menunjukkan hasil bisnis yang lebih baik.
- Kinerja finansial yang lebih kuat. Sekitar 76% dari eksekutif yang menjalankan kepemimpinan digital memiliki penerimaan dan pertumbuhan profit lebih besar.
- Karyawan merasa puas dan terlibat. Lebih dari 87% karyawan di organisasi yang menerapkan kepemimpinan digital merasa lebih bahagia dengan pekerjaan mereka.
- Loyalitas dan kepemimpinan yang kuat. Digital leadership memiliki karyawan dengan kemungkinan untuk bertahan di pekerjaannya 21% lebih tinggi meskipun mereka memiliki kesempatan untuk berhenti.
- Pengambilan keputusan lebih baik. Sekitar 80% pemimpin digital membuat keputusan berbasis data, dan dua-pertiga di antaranya membuat keputusan secara real-time. Mereka cenderung lebih transparan dan mendistribusikan proses pengambilan keputusan.
- Memprioritaskan keberagaman dan inklusi. Perusahaan dengan kepemimpinan digital cenderung memiliki keberagaman dalam ketenagakerjaan dengan proporsi karyawan perempuan yang lebih tinggi dibanding perusahaan lain. Mereka juga mengakui dampak positif budaya inklusif terhadap kinerja perusahaan.
Comments
Post a Comment