Yang masih penasaran dengan hubungan Value Proposition, Business Model dan Business Ecosystem, saya coba explore hal tersebut beserta contohnya, sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Value proposition, business model, dan business ecosystem adalah tiga konsep yang saling terkait erat dalam memahami bagaimana sebuah perusahaan menciptakan dan menyampaikan nilai.
Value Proposition Position |
Value proposition adalah janji fundamental yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya. Ini menjawab pertanyaan, "Mengapa seseorang harus memilih produk atau layanan kita?" Value proposition yang menarik haruslah:
- Menangani masalah pelanggan: menjelaskan secara spesifik pain point atau kebutuhan yang dipecahkan oleh produk atau layanan perusahaan.
- Memberikan manfaat kepada pelanggan: memperjelas peningkatan atau keuntungan nyata yang diterima pelanggan dengan menggunakan produk atau layanan.
- Menunjukkan pembeda: menjelaskan apa yang membuat produk atau layanan perusahaan unik atau lebih unggul dari pesaing.
Sedangkan business model adalah cetak biru bagaimana perusahaan menerjemahkan value propositionnya menjadi usaha yang menguntungkan. Ini menguraikan elemen-elemen kunci:
- Target pelanggan: segmen pasar spesifik yang ingin dilayani perusahaan.
- Aliran pendapatan: cara perusahaan akan menghasilkan pendapatan (misalnya, langganan, biaya transaksi, penjualan produk).
- Struktur biaya: pengeluaran utama yang terlibat dalam menjalankan bisnis.
- Sumber daya dan aktivitas kunci: aset penting (kekayaan intelektual, teknologi, kemitraan) dan tindakan yang diperlukan untuk menyampaikan value proposition.
Business Ecosystem mencakup jaringan mitra, pemasok, distributor, dan bahkan pesaing yang berinteraksi dengan perusahaan untuk bersama-sama menciptakan nilai bagi pelanggan akhir. Ekosistem yang kuat meliputi:
- Komplementaritas: bisnis yang menawarkan produk atau layanan yang meningkatkan value proposition perusahaan.
- Pemasok: penyedia sumber daya atau bahan baku penting.
- Saluran: jalur untuk menjangkau pelanggan dan menyampaikan value proposition.
- Influencer: individu atau organisasi yang membentuk persepsi pelanggan di pasar.
Value Proposition dalam Business Model Canvas Berikut adalah bagaimana ketiga konsep ini bekerja sama: |
- Value Proposition Memberikan Informasi pada Business Model: value proposition adalah titik awal. Business model harus dirancang untuk secara efektif menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai yang dijanjikan kepada pelanggan.
- Business Model Menentukan Kebutuhan Ecosystem: business model menguraikan sumber daya, aktivitas, dan kemitraan yang diperlukan untuk berfungsi. Ini membantu mengidentifikasi pemain yang relevan dalam business ecosystem yang perlu diajak bekerja sama oleh perusahaan.
- Business Ecosystem Mendukung Penyampaian Nilai: ecosystem menyediakan akses ke sumber daya, keahlian, dan saluran tambahan, membantu perusahaan memenuhi value propositionnya secara efisien dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
Sebagai contoh adalah case study dari Spotify:
- Value Proposition: akses yang mudah, personal, dan on-demand ke pustaka musik yang luas.
- Business Model: model langganan Freemium (versi dasar dengan iklan dan versi premium berbayar), kemitraan dengan label musik untuk lisensi konten, iklan bertarget.
- Business Ecosystem: label rekaman, artis, pengiklan, produsen perangkat (untuk integrasi aplikasi), platform media sosial (untuk berbagi dan penemuan).
Value proposition yang didefinisikan dengan baik memandu desain business model yang menguntungkan. Selanjutnya, business ecosystem yang selaras secara efektif memperkuat kemampuan untuk menyampaikan value proposition tersebut kepada pelanggan, mendorong kesuksesan.
Comments
Post a Comment