Pemimpin, terutama level senior, memegang peranan krusial dalam mendorong ambidexterity di dalam organisasi. Ambidexterity sendiri merupakan kemampuan organisasi untuk menyeimbangkan antara eksploitasi (memaksimalkan sumber daya yang ada) dan eksplorasi (mencari peluang baru).
Kepemimpinan ambidextrous dapat dilihat dari dua level:
- Level makro: Bagaimana organisasi mencapai tujuannya menjadi ambidextrous organization.
- Level mikro: Bagaimana individu di dalam organisasi menunjukkan perilaku ambidextrous.
Di sinilah peran pemimpin menjadi sangat penting. Seorang pemimpin ambidextrous bertindak sebagai role model yang menunjukkan keseimbangan antara aktivitas eksploitasi dan eksplorasi, sehingga ambidexterity tidak hanya menjadi visi semata, namun diimplementasikan dalam praktik kerja sehari-hari.
Model Ambidextrous Leadership
Model ini menekankan pentingnya keseimbangan antara dua jenis perilaku kepemimpinan:
- Opening Leadership Behavior: Mendorong aktivitas eksplorasi, seperti inovasi, eksperimen, dan pengambilan risiko.
- Closing Leadership Behavior: Mendorong aktivitas eksploitasi, seperti efisiensi, optimalisasi, dan peningkatan kinerja.
Keseimbangan antara kedua perilaku tersebut sangat penting untuk menghindari kebingungan dan ambiguitas peran di antara anggota tim.
Bagaimana Menerapkan Ambidextrous Leadership?
- Komunikasi yang Jelas: Komunikasikan visi, strategi, dan ekspektasi terkait eksploitasi dan eksplorasi secara jelas kepada tim.
- Delegasi yang Efektif: Berikan otonomi dan kepercayaan kepada tim untuk mengeksplorasi ide-ide baru, sambil tetap memantau dan mendukung prosesnya.
- Pemberian Reward dan Recognition: Berikan penghargaan dan pengakuan atas kontribusi tim, baik dalam hal eksploitasi maupun eksplorasi.
- Pengembangan Budaya Organisasi: Ciptakan budaya organisasi yang mendukung inovasi, pengambilan risiko, dan pembelajaran berkelanjutan.
Kesimpulan
Ambidextrous leadership merupakan faktor kunci keberhasilan organisasi di era ketidakpastian. Dengan menerapkan model kepemimpinan ini, organisasi dapat menyeimbangkan antara eksploitasi dan eksplorasi, sehingga mampu beradaptasi, berinovasi, dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
Comments
Post a Comment