Presiden Prabowo Subianto memiliki visi ambisius untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Ia menargetkan Danantara menjadi pengelola dana investasi negara (sovereign wealth fund/SWF) terbesar keempat di dunia.
Danantara lahir dari konsolidasi Indonesia Investment Authority (INA) dengan 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia, yaitu:
- Bank Mandiri
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Perusahaan Listrik Negara (PLN)
- Pertamina
- Bank Negara Indonesia (BNI)
- Telkom Indonesia
- MIND ID
Saat ini, Danantara telah mengelola dana sebesar USD 600 miliar atau sekitar Rp 9.429,8 triliun. Namun, Prabowo ingin meningkatkan dana kelolaan tersebut menjadi USD 982 miliar atau Rp 15.433 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Strategi Menuju Puncak
Untuk mencapai target ambisius ini, Danantara akan menjalankan beberapa strategi, di antaranya:
- Mengintegrasikan lebih banyak aset negara: Selain 7 BUMN yang sudah tergabung, Danantara akan secara bertahap mengintegrasikan entitas aset negara lainnya untuk menambah portofolio investasinya.
- Menarik investasi asing: Danantara akan aktif menjalin kerjasama dengan investor asing dan menawarkan berbagai instrumen investasi yang menguntungkan.
- Investasi di sektor strategis: Danantara akan fokus pada investasi di sektor-sektor strategis yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti infrastruktur, energi, dan teknologi.
- Meningkatkan profesionalisme dan tata kelola: Danantara akan terus meningkatkan profesionalisme dan tata kelola yang baik untuk menjaga kepercayaan investor dan publik.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Tentu saja, mencapai target menjadi SWF terbesar keempat di dunia bukanlah hal yang mudah. Danantara harus siap menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Persaingan global: Danantara harus bersaing dengan SWF lainnya yang sudah lebih dulu berdiri dan memiliki dana kelolaan yang jauh lebih besar.
- Kondisi ekonomi global: Ketidakpastian ekonomi global dapat mempengaruhi kinerja investasi Danantara.
- Dinamika politik domestik: Stabilitas politik domestik juga menjadi faktor penting bagi keberhasilan Danantara.
Harapan dan Optimisme
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Danantara memiliki potensi besar untuk mencapai targetnya. Dengan manajemen yang profesional, strategi investasi yang tepat, dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, Danantara diharapkan dapat menjadi salah satu SWF terbesar di dunia dan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Comments
Post a Comment