Ambidextrous organization bukanlah konsep baru, namun semakin relevan di tengah kondisi dunia yang dipenuhi ketidakpastian. Lalu, apa sebenarnya yang membuat ambidextrous organization begitu menarik dan penting untuk dibahas?
Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa lebih dari 90% organisasi yang menerapkan ambidextrous organization berhasil mencapai tujuannya. Hal ini didukung oleh studi longitudinal selama 4-10 tahun yang menunjukkan hubungan positif antara ambidexterity dengan performa organisasi, terutama di tengah ketidakpastian.
Apa itu Ambidextrous Organization?
Ambidextrous organization mengacu pada kemampuan organisasi untuk menyeimbangkan dua hal yang tampaknya bertentangan:
- Eksploitasi: Memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang ada untuk memaksimalkan efisiensi dan meningkatkan produk/jasa yang sudah ada.
- Eksplorasi: Menjelajahi peluang baru, berinovasi, dan mengembangkan produk/jasa baru.
Keuntungan Menjadi Ambidextrous Organization:
- Adaptasi: Ambidexterity memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi.
- Inovasi: Mendorong inovasi dan pengembangan produk/jasa baru, menjaga organisasi tetap kompetitif.
- Pertumbuhan: Menyeimbangkan efisiensi dan inovasi untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
- Keberlanjutan: Mempertahankan relevansi dan daya saing dalam jangka panjang.
Bagaimana Menerapkan Ambidextrous Organization?
Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan:
- Diferensiasi Struktural: Membagi organisasi ke dalam unit-unit yang fokus pada eksploitasi dan eksplorasi.
- Integrasi Kontekstual: Menciptakan budaya dan sistem yang mendukung eksploitasi dan eksplorasi secara simultan.
Kesimpulan
Ambidextrous organization menjadi krusial bagi organisasi yang ingin bertahan dan berkembang di era ketidakpastian. Dengan menyeimbangkan eksploitasi dan eksplorasi, organisasi dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan tetap relevan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.
Comments
Post a Comment