Transaksi Digital Makin Diminati, Penggunaan Kartu ATM Terus Menurun

Bank Indonesia (BI) melaporkan tren menarik dalam dunia perbankan. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan kartu ATM/debit menunjukkan penurunan yang signifikan. Di sisi lain, transaksi perbankan digital justru mengalami peningkatan yang pesat.

Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta pada Rabu (20/11/2024), Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan beberapa informasi penting terkait tren transaksi di Indonesia, bahwa penggunaan kartu ATM/debit hingga Oktober 2024 mencapai 558,8 juta transaksi, menurun 11,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, transaksi digital banking menunjukkan pertumbuhan signifikan, mencapai 1.960,8 juta transaksi pada Oktober 2024, atau tumbuh 37,1% year-on-year (YoY).

Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat peningkatan transaksi Uang Elektronik (UE) sebesar 27% YoY, dengan total 1.365,4 juta transaksi pada Oktober 2024.

Faktor Pendorong Meningkatnya Transaksi Digital

Beberapa faktor yang mendorong peningkatan transaksi digital antara lain:

  • Kemudahan dan kepraktisan: Aplikasi mobile banking dan platform pembayaran digital menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi, kapanpun dan dimanapun.
  • Beragam fitur dan promo: Banyaknya fitur menarik seperti transfer, pembayaran tagihan, top up e-wallet, serta promo dan cashback yang ditawarkan platform digital semakin menarik minat masyarakat.
  • Peningkatan literasi digital: Kesadaran dan pemahaman masyarakat akan teknologi digital semakin meningkat, mendorong adopsi layanan perbankan digital.

Tantangan di Balik Meningkatnya Transaksi Digital

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, peningkatan transaksi digital juga memunculkan beberapa tantangan, seperti:

  • Keamanan siber: Penting bagi penyedia layanan dan pengguna untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan terhadap potensi kejahatan siber seperti phising dan skimming.
  • Kesenjangan digital: Pemerintah dan pelaku industri perlu berupaya menjembatani kesenjangan akses dan literasi digital, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil.

Strategi BI dalam Menghadapi Pergeseran Tren

BI terus berupaya untuk mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien. Beberapa strategi yang dilakukan antara lain:

  • Mendorong inovasi sistem pembayaran: BI aktif mendorong inovasi sistem pembayaran digital yang aman, efisien, dan andal.
  • Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital: BI gencar melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan digital.
  • Memperkuat keamanan siber: BI terus memperkuat regulasi dan infrastruktur untuk menjaga keamanan dan keandalan sistem pembayaran digital.

Kesimpulan

Meningkatnya transaksi digital merupakan sebuah keniscayaan di era digital. Fenomena ini menunjukkan transformasi dalam perilaku masyarakat dan menuntut adaptasi dari seluruh stakeholders. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Comments