Dunia komputasi kuantum sedang bergairah dengan terobosan baru. Nvidia, Rigetti Computing, dan Quantum Machines baru saja mengumumkan keberhasilan penerapan AI untuk mengotomatiskan kalibrasi komputer kuantum. Ini merupakan langkah besar yang menjanjikan akselerasi signifikan dalam pengembangan teknologi kuantum.
Tantangan utama dalam meningkatkan skala sistem komputasi kuantum adalah proses kalibrasi yang kompleks dan memakan waktu. Kalibrasi manual yang dilakukan oleh fisikawan kuantum tidak lagi efisien untuk sistem yang lebih besar dengan ribuan qubit. Di sinilah peran AI menjadi krusial.
Kolaborasi ini menggabungkan kekuatan masing-masing perusahaan: prosesor kuantum dari Rigetti, sistem kontrol canggih dari Quantum Machines, dan perangkat keras serta perangkat lunak AI dari Nvidia. Hasilnya? Kalibrasi otomatis yang lebih cepat dan efisien pada unit pemrosesan kuantum (QPU) 9-qubit Rigetti.
Penggunaan AI dalam komputasi kuantum, seperti yang dijelaskan dalam laporan GQI, diprediksi akan membuka gelombang kemajuan algoritma baru. Dengan otomatisasi kalibrasi, proses persiapan sistem kuantum yang panjang dapat dipangkas secara signifikan.
Ini bukan satu-satunya perkembangan menarik di dunia komputasi kuantum. AWS dan Nvidia juga baru-baru ini mengumumkan kolaborasi untuk mengintegrasikan CUDA-Q, lingkungan pengembangan kuantum open-source Nvidia, ke Amazon Braket. Simulasi berbasis GPU pada Braket telah menunjukkan peningkatan kecepatan hingga 350x dibandingkan simulasi berbasis CPU, memungkinkan pengujian sirkuit kuantum yang lebih efisien.
Dengan berbagai kemajuan ini, masa depan komputasi kuantum terlihat semakin cerah. AI dan kolaborasi antar perusahaan teknologi terkemuka menjadi kunci untuk membuka potensi penuh teknologi revolusioner ini.
Comments
Post a Comment