Nokia Rebut Kontrak Jaringan Seluler Deutsche Telekom dari Huawei

Nokia telah mendapatkan kontrak baru untuk menyediakan peralatan jaringan seluler bagi Deutsche Telekom, menggantikan posisi Huawei dalam jaringan operator telekomunikasi terbesar Jerman tersebut.

Kesepakatan ini merupakan kemenangan signifikan bagi Nokia, yang terus memperluas pangsa pasarnya di tengah meningkatnya pengawasan terhadap Huawei oleh beberapa negara Barat.

Deutsche Telekom telah lama menjadi pelanggan Huawei, namun tekanan politik dan keamanan telah mendorong perusahaan untuk mendiversifikasi pemasok peralatan jaringannya. Pemerintah Jerman telah memperketat aturan terkait penggunaan peralatan dari vendor yang dianggap berisiko, termasuk Huawei.

Dalam kontrak baru ini, Nokia akan memasok peralatan radio access network (RAN) untuk jaringan 4G dan 5G Deutsche Telekom. Perusahaan Finlandia tersebut akan menggantikan sebagian besar peralatan Huawei yang ada di jaringan Deutsche Telekom.

"Kontrak ini merupakan bukti kepercayaan Deutsche Telekom terhadap teknologi dan keahlian Nokia," ujar Tommi Uitto, President of Mobile Networks di Nokia. "Kami berkomitmen untuk mendukung Deutsche Telekom dalam menyediakan konektivitas terbaik bagi para pelanggannya."

Kesepakatan ini juga menandai kemunduran bagi Huawei, yang telah menghadapi tantangan di berbagai pasar global. Meskipun Huawei membantah tuduhan sebagai ancaman keamanan, beberapa negara telah membatasi atau melarang penggunaan peralatannya dalam jaringan 5G.

Dampak bagi Industri Telekomunikasi

Kontrak antara Nokia dan Deutsche Telekom ini diperkirakan akan memiliki dampak yang luas bagi industri telekomunikasi global. Kesepakatan ini dapat mendorong operator telekomunikasi lain untuk mempertimbangkan kembali penggunaan peralatan Huawei dan mencari alternatif dari vendor lain seperti Nokia dan Ericsson.

Kesimpulan

Kemenangan Nokia dalam mengamankan kontrak dari Deutsche Telekom ini merupakan perkembangan penting dalam persaingan di pasar peralatan jaringan telekomunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor geopolitik dan keamanan semakin berperan dalam pengambilan keputusan operator telekomunikasi dalam memilih pemasok peralatan.

Comments