Perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat berlomba-lomba berinvestasi di bidang kecerdasan buatan (AI) karena melihat potensi besar yang ditawarkan teknologi ini. Aksi korporasi ini pun turut mengerek harga saham perusahaan-perusahaan tersebut. Pertanyaannya, apakah kenaikan ini merupakan peluang investasi atau hanya sekedar bubble?
Kenaikan Luar Biasa Saham Teknologi Terkait AI
Beberapa perusahaan teknologi tercatat mengalami kenaikan harga saham yang signifikan berkat pengembangan AI, di antaranya:
- Nvidia: Saham Nvidia naik 872% dalam 2 tahun (2023-Des 2024). Kenaikan ini didorong oleh tingginya permintaan graphics processing unit (GPU) untuk pelatihan model AI. Nvidia juga mencatat rekor pendapatan kuartal ketiga sebesar US$35,1 miliar.
- Microsoft: Microsoft juga menikmati pertumbuhan besar dari adopsi AI. Saham Microsoft naik 94% sejak 2023-Des 2024, dengan valuasi price-to-earnings ratio (PE) sebesar 36,51x.
Bubble or Not?
Menurut Goldman Sachs, sektor teknologi menyumbang 32% dari total return ekuitas global dan 40% dari return pasar ekuitas AS sejak 2010. Hal ini didorong oleh fundamental keuangan yang kuat, bukan spekulasi.
Kenaikan saham AI saat ini disertai oleh arus kas yang lebih stabil dan kualitas pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini berbeda dengan masa gelembung dot com di mana kenaikan harga saham tidak diiringi dengan fundamental perusahaan yang kuat.
Kesimpulan
Nilai valuasi perusahaan AI memang sudah tinggi, tetapi masih ada peluang untuk bisnis baru yang memanfaatkan AI. Artinya, potensi untuk investasi jangka panjang masih terbuka.
Comments
Post a Comment