CEO NVIDIA, Jensen Huang, membuka CES 2025 dengan pidato utama yang memukau, mengumumkan serangkaian terobosan di bidang Artificial Intelligence (AI) yang akan merevolusi gaming, kendaraan otonom, robotika, dan AI agen. Di hadapan lebih dari 6.000 penonton di Michelob Ultra Arena, Huang menegaskan bahwa AI sedang "berkembang dengan kecepatan luar biasa."
Era Baru AI Fisik:
Huang menjelaskan evolusi AI, mulai dari AI persepsi yang memahami gambar, kata, dan suara, hingga AI generatif yang menciptakan konten. Kini, kita memasuki era "AI fisik," di mana AI dapat memproses, bernalar, merencanakan, dan bertindak di dunia nyata. GPU dan platform NVIDIA menjadi tulang punggung transformasi ini, mendorong terobosan di berbagai industri.
Sorotan Utama dari Pidato Huang:
- NVIDIA Cosmos: Platform world foundation model baru ini memajukan AI fisik dengan model dan pipeline pemrosesan data video baru untuk robot, kendaraan otonom, dan vision AI.
- GeForce RTX Seri 50: GPU berbasis arsitektur Blackwell terbaru ini menawarkan realisme visual yang memukau dan peningkatan performa yang belum pernah ada sebelumnya.
- Model AI untuk PC RTX: Model-model ini dilengkapi dengan layanan mikro NVIDIA NIM dan AI Blueprints untuk menciptakan manusia digital, podcast, gambar, dan video.
- Project DIGITS: Membawa kekuatan NVIDIA Grace Blackwell ke desktop developer dalam paket ringkas.
- Kemitraan dengan Toyota: NVIDIA DRIVE AGX akan mendukung pengembangan kendaraan generasi berikutnya yang aman.
Revolusi Grafis dengan GeForce RTX Seri 50:
Huang memperkenalkan GeForce RTX 5090, GPU GeForce RTX terkuat hingga saat ini, dengan 92 miliar transistor dan 3.352 triliun operasi AI per detik (TOPS). "GPU ini benar-benar buas," kata Huang. Seri RTX 50 memanfaatkan AI untuk menghasilkan grafis terobosan, dengan fitur-fitur seperti DLSS 4, NVIDIA Reflex 2, RTX Neural Shaders, dan RTX Mega Geometry.
AI Fisik dengan NVIDIA Cosmos:
Huang mengumumkan platform NVIDIA Cosmos, yang diibaratkannya sebagai "momen ChatGPT untuk robotika umum." Cosmos mengintegrasikan model generatif, tokenizer, dan pipeline pemrosesan video untuk mendukung sistem AI fisik seperti kendaraan otonom dan robot. Platform ini memungkinkan simulasi berbagai kemungkinan masa depan dan pemilihan tindakan optimal.
Model AI untuk Developer dan Kreator:
Model AI foundation untuk PC RTX akan mendukung pengembangan manusia digital, kreasi konten, produktivitas, dan pengembangan. Model-model ini ditawarkan sebagai layanan mikro NVIDIA NIM dan dipercepat oleh GPU GeForce RTX Seri 50.
Inovasi Kendaraan Otonom:
Huang mengumumkan platform NVIDIA DRIVE Hyperion, yang dibangun di atas SoC NVIDIA AGX Thor. Platform ini dirancang untuk model AI generatif dan memberikan kemampuan autonomous driving yang canggih. Huang menekankan peran penting data sintetis dalam pengembangan kendaraan otonom, dengan NVIDIA Omniverse dan Cosmos menghasilkan skenario mengemudi sintetis untuk meningkatkan data pelatihan. Toyota akan menggunakan NVIDIA DRIVE AGX Orin untuk kendaraan generasi berikutnya.
AI Agen dan Manufaktur Digital:
NVIDIA meluncurkan AI Blueprints untuk AI agen, memungkinkan developer untuk membangun, menguji, dan menjalankan agen AI di mana saja. Huang juga mengumumkan Llama Nemotron baru. Di bidang manufaktur, NVIDIA Isaac GR00T Blueprint akan membantu developer menghasilkan data gerakan sintetis untuk melatih robot humanoid.
Project DIGITS: Superkomputer AI Pribadi:
Huang mengungkapkan Project DIGITS, superkomputer AI terkecil dan terkuat dari NVIDIA, yang ditenagai oleh Grace Blackwell Superchip. "Setiap software engineer, setiap engineer, setiap seniman kreatif - semua orang yang menggunakan komputer sebagai alat - akan membutuhkan superkomputer AI," kata Huang.
Kesimpulan:
Pidato Jensen Huang di CES 2025 menegaskan kepemimpinan NVIDIA dalam mendorong batas-batas AI dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Dari gaming hingga robotika, inovasi NVIDIA akan memberikan dampak besar di berbagai industri.
Comments
Post a Comment