Singtel Bertransformasi Menjadi Techco di Era AI

Tahun 2025 dimulai dengan gebrakan proyek Stargate senilai $500 miliar yang memicu gelombang investasi besar-besaran di sektor pusat data oleh para hyperscaler seperti Alphabet dan Meta. Fenomena ini menantang perusahaan telekomunikasi (telco) untuk beradaptasi dan menemukan strategi yang tepat di tengah ledakan komputasi berbasis AI.

Salah satu strategi yang banyak diadopsi adalah transformasi menjadi "techco" - sebuah perusahaan yang tidak hanya menyediakan layanan konektivitas tradisional, tetapi juga menawarkan layanan berbasis teknologi seperti cloud computing, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI).

Singtel, operator telekomunikasi di Singapura, menjadi contoh menarik bagaimana telco dapat bertransformasi menjadi techco dan memanfaatkan peluang di era AI. Meskipun beroperasi di negara kecil, strategi Singtel relevan bagi telco di pasar berkembang yang ingin menjawab kebutuhan pelanggan enterprise dan mencapai pertumbuhan bisnis.

Apa itu Techco?

Techco adalah singkatan dari "technology company". Berbeda dengan telco tradisional yang berfokus pada penyediaan jaringan dan konektivitas, techco mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi untuk menawarkan berbagai layanan digital.

Ciri-ciri Techco:

  • Fokus pada inovasi: Techco selalu berinovasi dan mengembangkan layanan baru berbasis teknologi terkini.
  • Berbasis data: Techco menggunakan data untuk memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan layanan.
  • Agile dan fleksibel: Techco mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi.
  • Kolaboratif: Techco aktif berkolaborasi dengan mitra untuk mengembangkan ekosistem digital.

Strategi Singtel sebagai Techco:

  • Fokus pada Enterprise: Singtel menyediakan layanan AI untuk memenuhi kebutuhan pelanggan enterprise, bukan hanya berfokus pada layanan konsumen.
  • Kemitraan Strategis: Singtel aktif menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi terkemuka seperti Nvidia dan Scale AI untuk menyediakan layanan GPU as a service dan cloud AI.
  • Ekspansi Data Center: Singtel, melalui Nxera, mengembangkan infrastruktur data center di Asia Tenggara untuk mendukung permintaan akan kedaulatan data, komputasi AI, dan analitik data.
  • Platform Orkestrasi Paragon: Investasi Singtel dalam platform Paragon memungkinkan penyediaan layanan edge computing/AI computing dan layanan bernilai tambah lainnya.

Analisis ABI Research menegaskan bahwa Singtel telah berhasil "menerima tantangan" untuk bertransformasi menjadi techco. Singtel diyakini mampu memanfaatkan investasinya dalam Paragon untuk menyediakan layanan AI yang inovatif dan mendorong pertumbuhan bisnis.

Kesimpulan:

Singtel menunjukkan bahwa telco dapat berperan aktif di era AI dengan bertransformasi menjadi techco. Dengan berfokus pada layanan enterprise, kemitraan strategis, dan infrastruktur data center, Singtel mampu memanfaatkan peluang pertumbuhan di pasar Asia Tenggara yang dinamis.

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments