Meta Platforms baru-baru ini mengumumkan peluncuran divisi robotika humanoid bertenaga AI baru di dalam divisi Reality Labs-nya. Langkah ini menandai masuknya perusahaan ke bidang robotika dan menempatkannya sebagai pesaing perusahaan seperti Nvidia yang didukung Figure AI dan Tesla.
Menurut memo internal oleh CTO Andrew Bosworth, tim akan mengembangkan robot humanoid konsumen menggunakan model dasar AI Llama Meta, yang saat ini mendukung produk AI generatifnya. Upaya ini dipimpin oleh Marc Whitten, mantan CEO Cruise, sementara John Koryl, mantan CEO The RealReal, telah ditunjuk sebagai VP Ritel untuk mendorong penjualan perangkat keras, termasuk headset Quest dan kacamata pintar Ray-Ban Meta.
Meskipun Reality Labs kehilangan sekitar US$5 miliar pada kuartal keempat tahun 2024, Meta tetap berkomitmen pada robotika berbasis AI. Perusahaan berinvestasi dalam penelitian "AI berwujud" untuk menciptakan asisten robot interaktif sambil berkolaborasi dengan perusahaan seperti Unitree Robotics dan Figure AI untuk mengembangkan perangkat lunak dan komponen.
Untuk saat ini, Meta menunda perangkat keras robot bermereknya sendiri dan menguji strategi ritel, termasuk Lab Meta sementara di Los Angeles. Perkembangan Meta baru-baru ini menunjukkan peningkatan fokus pada AI dan robotika, yang berpotensi membentuk masa depan interaksi manusia-mesin.
Sebagai penutup, peluncuran divisi robotika humanoid bertenaga AI Meta merupakan tonggak penting bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan kekuatan AI dan robotika, Meta bertujuan untuk merevolusi cara kita berinteraksi dengan teknologi dan berpotensi mengubah kehidupan kita sehari-hari.
Comments
Post a Comment