GoTo Mencapai Tonggak Penting dengan Keuntungan Pendapatan Dasar Tahunan Pertama, Proyeksi 2025 Melonjak Signifikan

GoTo, raksasa teknologi Indonesia yang terbentuk dari penggabungan Gojek dan Tokopedia, telah mengumumkan pencapaian bersejarah: keuntungan pendapatan dasar (adjusted EBITDA) penuh tahunan pertama mereka. Pengumuman ini menandai titik balik penting bagi perusahaan yang telah berfokus pada strategi efisiensi biaya dan pertumbuhan berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir.

Pencapaian ini tidak datang secara tiba-tiba. GoTo telah secara agresif menerapkan berbagai langkah efisiensi di seluruh lini bisnisnya. Ini termasuk rasionalisasi operasional, pengurangan biaya pemasaran yang tidak perlu, dan optimalisasi struktur organisasi. Fokus yang kuat pada disiplin keuangan ini terbukti membuahkan hasil, memungkinkan perusahaan untuk mencapai profitabilitas lebih cepat dari perkiraan banyak analis.

Lebih lanjut, GoTo memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dasar (adjusted EBITDA) yang signifikan untuk tahun 2025. Perusahaan memperkirakan EBITDA yang disesuaikan akan berada dalam kisaran 1,4 triliun rupiah ($85,16 juta) hingga 1,6 triliun rupiah. Ini merupakan peningkatan yang sangat besar dibandingkan dengan keuntungan pendapatan dasar GoTo sebesar 327 miliar rupiah untuk tahun 2024, yang berbalik dari kerugian 3,670 triliun rupiah pada tahun sebelumnya.

Segmen teknologi keuangan GoTo, yang mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 70% tahun lalu, diharapkan terus berkembang pesat pada tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan basis pengguna aplikasi GoPay dan perluasan portofolio pinjaman perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa GoTo tidak hanya fokus pada pemotongan biaya, tetapi juga pada pengembangan peluang pertumbuhan yang berkelanjutan, terutama di sektor layanan keuangan digital.

GoTo, yang didukung oleh SoftBank Group (9984.T) Jepang dan dana kekayaan negara Singapura, GIC, juga dilaporkan terlibat dalam pembicaraan merger dengan perusahaan ride-hailing dan pengiriman makanan Asia Tenggara, Grab (GRAB). Pembicaraan ini, jika terwujud, berpotensi menciptakan entitas teknologi regional yang sangat kuat.

Analisis pasar menunjukkan bahwa pergeseran fokus GoTo pada profitabilitas adalah respons strategis terhadap kondisi ekonomi global yang menantang. Dengan meningkatnya tekanan dari investor untuk menunjukkan profitabilitas yang nyata, GoTo telah berhasil menyesuaikan model bisnisnya untuk memenuhi harapan ini.

Ke depan, GoTo berencana untuk terus memperkuat posisi keuangannya dan memperluas layanannya. Perusahaan ini bertujuan untuk memanfaatkan posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia dan mengembangkan lebih lanjut segmen-segmen seperti teknologi keuangan dan layanan on-demand. Dengan fokus yang berkelanjutan pada efisiensi dan inovasi, GoTo berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments