Lanskap pembayaran global terus bergerak dinamis, didorong oleh inovasi teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Di Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) muncul sebagai kekuatan baru dalam ranah pembayaran digital, menawarkan alternatif menarik bagi metode pembayaran konvensional seperti kartu kredit Visa dan Mastercard. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam ekosistem pembayaran, QRIS hadir dengan karakteristik unik yang berpotensi mengubah peta persaingan.
Visa dan Mastercard telah lama menjadi pemain dominan dalam industri pembayaran global. Jaringan mereka yang luas diterima oleh jutaan merchant di seluruh dunia, menawarkan kemudahan dan keamanan bagi konsumen. Kartu kredit juga memberikan fleksibilitas melalui fasilitas kredit dan berbagai program reward. Namun, di tengah pesatnya adopsi smartphone dan kebutuhan akan transaksi yang lebih efisien dan inklusif, QRIS hadir sebagai solusi yang relevan.
Salah satu keunggulan utama QRIS adalah aksesibilitasnya. Berbasis kode QR yang dapat dipindai melalui aplikasi pembayaran digital di smartphone, QRIS menghilangkan kebutuhan akan kartu fisik. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat unbanked atau underbanked untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital. Cukup dengan smartphone dan aplikasi pembayaran yang terdaftar, transaksi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Biaya transaksi juga menjadi pembeda signifikan. Merchant yang menerima pembayaran melalui QRIS umumnya dikenakan Merchant Discount Rate (MDR) yang lebih rendah dibandingkan dengan transaksi kartu kredit. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha, terutama UMKM, yang mencari cara untuk menekan biaya operasional.
Dari sisi kemudahan penggunaan, QRIS menawarkan proses transaksi yang sederhana. Pembeli hanya perlu memindai kode QR merchant menggunakan aplikasi pembayaran mereka dan mengkonfirmasi pembayaran. Proses ini umumnya lebih cepat dibandingkan menggesek atau memasukkan PIN kartu kredit.
Jumlah dan Nilai Transaksi QRIS 2025: Adopsi QRIS di Indonesia terus menunjukkan tren positif yang signifikan di tahun 2025. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pada bulan Januari 2025, nilai transaksi QRIS telah mencapai angka yang fantastis, yaitu sebesar Rp80,88 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Bahkan, volume transaksi QRIS juga tumbuh impresif sebesar 170,1% secara year-on-year.
Lebih lanjut, data terbaru di bulan Maret 2025 menunjukkan bahwa volume transaksi QRIS kembali tumbuh kuat sebesar 169,15% (year-on-year). Sementara itu, selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2025, transaksi QRIS per pengguna juga melejit sebesar 111%. Hal ini mengindikasikan bahwa QRIS semakin menjadi pilihan utama masyarakat untuk bertransaksi, terutama dalam kegiatan konsumsi ritel.
Bahkan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan lonjakan transaksi QRIS yang luar biasa, mencapai 200% (year-on-year) pada kuartal I-2025. Data-data ini secara keseluruhan mengkonfirmasi bahwa QRIS tidak hanya diadopsi secara luas, tetapi juga menjadi motor penggerak transaksi digital dengan nilai yang terus meningkat signifikan di Indonesia.
Meskipun demikian, Visa dan Mastercard tetap memiliki keunggulan tersendiri. Jaringan global mereka yang mapan memberikan kenyamanan bagi pengguna saat bertransaksi di luar negeri. Selain itu, fitur keamanan yang canggih dan perlindungan konsumen yang ditawarkan oleh jaringan kartu kredit memberikan rasa aman bagi penggunanya. Program reward dan loyalty yang seringkali melekat pada kartu kredit juga menjadi nilai tambah yang sulit ditandingi oleh QRIS saat ini.
Interoperabilitas menjadi kunci keberhasilan QRIS. Sebagai standar nasional, QRIS memungkinkan berbagai aplikasi pembayaran dan bank untuk saling terhubung, menciptakan ekosistem pembayaran digital yang terfragmentasi. Hal ini berbeda dengan Visa dan Mastercard yang merupakan jaringan pembayaran global dengan standar dan infrastruktur sendiri.
Masa depan persaingan antara QRIS dan jaringan kartu kredit akan sangat menarik untuk disaksikan. Pertumbuhan nilai transaksi QRIS yang eksponensial di tahun 2025 menunjukkan potensi besar QRIS dalam mendorong inklusi keuangan dan digitalisasi UMKM di Indonesia. Sementara itu, Visa dan Mastercard terus berinovasi dengan menghadirkan solusi pembayaran digital mereka sendiri, termasuk melalui integrasi dengan teknologi QR dan dompet digital.
Pada akhirnya, pilihan metode pembayaran akan bergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing pengguna dan merchant. QRIS menawarkan alternatif yang menarik dengan kemudahan akses, biaya transaksi yang lebih rendah, interoperabilitas, dan pertumbuhan nilai transaksi yang sangat pesat. Namun, Visa dan Mastercard tetap menjadi pilihan utama untuk transaksi global dan bagi mereka yang mengutamakan fitur keamanan dan reward. Kolaborasi dan inovasi akan menjadi kunci bagi semua pemain dalam ekosistem pembayaran digital untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

Comments
Post a Comment